Di postingan sebelumnya saya membahas tentang target2 kita kedepan. Kali ini saya akan membicarakan mengenai dorongan untuk mengejar target2 itu.
Motivasi yang lebih dikenal sebagai impian. Setiap orang, Anda, saya, punya keinginan dan harapan. Tetapi hanya segelintir orang yang bisa menyebutkan impian dengan jelas dan spesifik.
Misal saya bertanya sekarang juga kepada Anda : Apa impian Anda?
50% dari populasi akan menjawab : Yaa.. impian saya sih jadi orang sukses..
30% akan menjawab : Impian saya menjadi pebisnis yang hebat
10% menjawab : Ah, saya sudah berkecukupan, tidak perlu mengejar apa2
10% menjawab : Impian saya adalah menjadi peternak ayam terhebat se-Jawa Timur, yang bisa mensuplai 95% kebutuhan daging ayam se-Jawa Timur. Saya akan mencapai impian itu sebelum umur 50 tahun.
Nah, coba cek pribadi Anda, Anda biasanya menjawab yang mana?
Tidak heran apabila banyak orang tidak sukses. Mereka tidak tahu kan mau kemana arah hidup mereka. Orang2 seperti ini menurut saya tidak manusiawi. Hidup hanya makan tidur kerja sampai mati. Saya berpikir mana sisi yang menjadikan kita manusia berbeda dan lebih penting ketimbang kerbau?
Berbicara soal impian, kita perlu tahu impian ini memang segala2nya. Bahkan beberapa pebisnis papan atas, seperti Ir. Ciputra mengatakan : JIKA ANDA MEMILIKI IMPIAN, ITU ADALAH MODAL YANG CUKUP UNTUK MERAIH SUKSES.
Impian ini seperti bahan bakar pada kendaraan Anda. Anda punya fasilitas sehebat Jumbojet 747, akan sangat percuma jika tidak ada bahan bakarnya kan? Seperti halnya kita, tanpa impian, kita tidak bisa mencapai tempat tujuan kita..
Ah saya jadi terdengar seperti seorang ahli saja.. Tidak2, saya hanya menuangkan apa yang selama ini saya pelajari dan alami.
Ketika seseorang punya impian, ia akan mengusahakan APAPUN untuk mendapatkan impian itu. Apakah Anda sudah punya satu? Jika punya, coba sebutkan impian Anda. Saran saya, impian yang kita buat sebaiknya janganlah berupa keegoisan diri kita. Misalkan ya, impian kita punya uang 100 milyar rupiah sebelum umur 40 tahun. Bukan impiannya yang tidak mungkin, tetapi secara psikologis, impian ini kurang bisa menggairahkan Anda.
Coba Anda tetapkan ketidakegoisan dalam impian2 Anda. Misalkan, ingin mendapatkan uang 100 milyar rupiah sebelum umur 40 tahun agar bisa membuat riset pengobatan kanker karena dulu orang tua terkena kanker dan tidak ada obatnya sehingga harus kehilangan orang yang kita kasihi. Nah, beda kan? Impian ini mempunyai efek psikologis terhadap diri Anda. Anda harus memikirkan apa yang secara psikologis paling mengena di dalam hati Anda.
Sekali lagi, usahakan impian Anda nantinya akan berguna bagi kebaikan banyak orang. Saya percaya setiap kita adalah orang beragama. Tentu bila kita beritikad baik, Tuhan akan memberikan jalan TOL buat kita untuk menuju impian kita. Amin.
-Kembali..
Saya punya beberapa teman kuliah yang sering curhat ke saya. Katanya, saya kok tidak punya gairah hidup ya.. Bosan ngapa2in.. Bosan kemana2.
Hmm ini contoh orang yang tidak menetapkan impian. Padahal mereka adalah anak2 orang kaya, seharusnya lebih mudah bagi mereka meraih apa yang diimpikan. Secara, mereka mempunyai pesawat terbang, sedangkan saya hanya punya kendaraan roda empat... Tetapi saya sadari, atmosfirnya beda.. Apa yang mereka dapatkan dan saya dapatkan itu semua berbeda.. Hasilnya pun berbeda. Di bab lain akan saya jelaskan..
Tentang impian lagi. Tetapkan impian Anda selagi Anda masih muda. Bukan berarti yang sudah tua tidak boleh punya impian, tetapi akan lebih baik kan kalau dengan waktu yang lebih panjang, hidup Anda sudah terarah?
Yang perlu adalah action.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar