
Di bab ini akan saya ceritakan tentang hal yang agak kontroversial di kehidupan kita : KAYA
Kaya ini bisa berarti banyak hal.. tetapi yang ingin saya bahas di sini adalah kaya secara finansial.
Finansial adalah hal yang sangat menarik buat saya. Masih ingat cerita saya waktu saya SMA dulu? Saya mempunyai impian untuk menjadi kaya. Kaya membuat kita mampu melakukan hal2 baik bagi orang lain.
Ya2 saya tahu, pasti di benak Anda semua bilang "Ya kalo kaya sih semua orang juga pengen"
Bukan2. Bukan kepingin saja lho! Jika pengemis di perempatan jalan Anda tanyakan apakah mau mobil Ferarri, pasti YA, jawabannya. Tapi kenyataannya, ada beberapa orang yang benar2 menjadi kaya, ada juga yang start dan finish di posisi finansial yang sama, ada juga yang tambah miskin. Bukankah semua kepingin kaya?
Jadi apa bedanya kelompok pertama yang menjadi kaya dengan kelompok kedua ketiga?
Tidak punya rencana untuk kaya
Pertama kita harus tahu alasan mengapa kita harus kaya. Dengan menjadi kaya, kita bisa melakukan hal yang ingin kita lakukan. Dan bisa melakukan hal yang tidak ingin kita lakukan. Mengerti alasan saya?
Melakukan hal yang ingin kita lakukan. Ini impian semua orang. Uang itu penting. Hanya orang bodoh dan gila yang bilang uang itu tidak penting. Kalau ada yang bilang uang tidak penting, boleh saya kasih nomor rekening saya. Hehehe...
Kembali ke topik.. ada hal yang bisa kita lakukan yang baik dan buruk. Tapi saya yakin kita semua di sini pada dasarnya punya keinginan yang baik. Jadi kita akan berpikir positif.
Hal2 yang bisa kita lakukan bila kita kaya:
Hal2 yang tidak ingin kita lakukan, simpel saja. Misalkan bila kita terpaksa melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin kita lakukan. Misalnya, mengantar barang. Siapa yang mau mengantar barang di saat seluruh dunia serta malaikat serta setannya sedang sibuk? Bila kita punya uang banyak, tentu kita bisa menyuruh orang lain melakukan hal yang tidak kita senangi itu.
Kaya, sebaiknya diimbangi dengan sikap rendah hati. Saya sering melihat tetangga saya yang (agak kaya) bersikap sok. Seolah memerintah orang lain. Ia menganggap dirinya seolah bos, dan orang lain adalah bawahannya. Sikap ini menurut saya dimiliki oleh orang yang belum kaya. Mental dan kepribadiannya tidak mendukung dia untuk kaya. Meskipun dia sekarang agak kaya, saya yakin selama sikapnya tidak berubah, jumlah kekayaannya akan tetap setingkat itu saja. Ini termasuk kejelekan bangsa kita. Bila punya uang sedikit saja, sudah sombong setengah mati. Seolah orang lain bawahan kita. Seharusnya hati kita semakin merendah seiring dengan meningginya kekayaan kita.
Nah, sekarang saya kasih pilihan, lebih terpuji mana:

Oke, sekarang kita sudah sadar alasan kita untuk jadi kaya. Sepertinya di benak Anda sudah mulai tergambar impian2 Anda bila Anda kaya. Tentu saja itu baik. Tapi ingat sekali lagi di atas. Impian anda cuma MIMPI kalau Anda tidak punya rencana untuk merealisasikan dan TAKE ACTION.
Bagaimana kita bisa merealisasikan impian kita? Saya akan tulis di postingan selanjutnya
Melakukan hal yang ingin kita lakukan. Ini impian semua orang. Uang itu penting. Hanya orang bodoh dan gila yang bilang uang itu tidak penting. Kalau ada yang bilang uang tidak penting, boleh saya kasih nomor rekening saya. Hehehe...
Kembali ke topik.. ada hal yang bisa kita lakukan yang baik dan buruk. Tapi saya yakin kita semua di sini pada dasarnya punya keinginan yang baik. Jadi kita akan berpikir positif.
Hal2 yang bisa kita lakukan bila kita kaya:
- Bisa lebih banyak beramal
- Membantu permasalahan masyarakat, misal mendirikan rehabilitasi atau pusat riset AIDS
- Membeli hal2 yang indah di luar sana
- Memberikan yang terbaik bagi orang yang Anda cintai
- Mewujudkan impian Anda dan impian orang lain
- Melakukan hal2 yang tidak ingin kita lakukan
Hal2 yang tidak ingin kita lakukan, simpel saja. Misalkan bila kita terpaksa melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin kita lakukan. Misalnya, mengantar barang. Siapa yang mau mengantar barang di saat seluruh dunia serta malaikat serta setannya sedang sibuk? Bila kita punya uang banyak, tentu kita bisa menyuruh orang lain melakukan hal yang tidak kita senangi itu.
Kaya, sebaiknya diimbangi dengan sikap rendah hati. Saya sering melihat tetangga saya yang (agak kaya) bersikap sok. Seolah memerintah orang lain. Ia menganggap dirinya seolah bos, dan orang lain adalah bawahannya. Sikap ini menurut saya dimiliki oleh orang yang belum kaya. Mental dan kepribadiannya tidak mendukung dia untuk kaya. Meskipun dia sekarang agak kaya, saya yakin selama sikapnya tidak berubah, jumlah kekayaannya akan tetap setingkat itu saja. Ini termasuk kejelekan bangsa kita. Bila punya uang sedikit saja, sudah sombong setengah mati. Seolah orang lain bawahan kita. Seharusnya hati kita semakin merendah seiring dengan meningginya kekayaan kita.
Nah, sekarang saya kasih pilihan, lebih terpuji mana:
- Orang yang memamerkan harta kekayaannya, karena ia haus pengakuan dari orang lain, dan akhirnya orang lain berbicara kesombongannya, atau
- Orang yang sebenarnya kaya raya, tapi tidak memamerkan hartanya, lalu kemudian orang lain mengetahui bahwa dia kaya, dan memberikan pengakuan secara tulus

Oke, sekarang kita sudah sadar alasan kita untuk jadi kaya. Sepertinya di benak Anda sudah mulai tergambar impian2 Anda bila Anda kaya. Tentu saja itu baik. Tapi ingat sekali lagi di atas. Impian anda cuma MIMPI kalau Anda tidak punya rencana untuk merealisasikan dan TAKE ACTION.
Bagaimana kita bisa merealisasikan impian kita? Saya akan tulis di postingan selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar