Nomor 1 Fundamental, 2 Teknikal

0 comment(s)
Pertama saya ingin mengucapkan Selamat Idul Fitri bagi yang merayakan.

Setelah sekian lama mandeg menulis di blog akhirnya saya kembali menulis. Ini tulisan recovery yang pertama setelah semua kesibukan harian seperti dikejar anjing. Hehehehe..

Saya ingin membagi ilmu kebijaksanaan yang saya dapatkan waktu bermain saham. Masih ingat kan saya dulu bilang kalo main saham itu ada 2 pendekatan analisis yang berbeda?

Yak. Analisis teknikal. Dan analisis fundamental. Keduanya punya perbedaan yang sangat jauh. Dan yang ingin saya ceritakan adalah perbedaan itu bisa sangat besar, terutama bila diukur dengan waktu dan uang.

Dulu waktu saya masih sangat hijau dalam saham, saya menggunakan murni teknikal untuk mengetahui kapan beli dan kapan jual. Dari total 450an saham terdaftar di bursa, tidak ada yang benar-benar saya cermati. Saya murni melihat apakah tren ini lagi naik atau turun? Berapa support dan resisten nya? Kapan saya harus jual? Tidak peduli itu saham lapis 2 atau 3 saya terjuni tanpa lihat perusahaannya. Apa yang terjadi kemudian?

Modal saya amblas separoh!!

Nah lho kok bisa? Ternyata sebagian besar kesalahan yang saya lakukan adalah tidak memilah-milah saham yang saya terjuni. Pokoknya begitu teknikal OK, langsung masuk. Alhasil saya jadi korban bulan-bulanan bandar besar. Harga saham itu bisa naik turun 10 bar dalam 10 menit. Bikin jantungan. Akhirnya saya lepas di harga rugi. Jangan pikir sesudah saya jual selalu naik ya. Tidak mesti. Kadang bisa rebound, kadang malah turun sampai AR (auto-reject) bawah. Sampai gak ada yang mau beli saham itu lagi.

Waduh pusing setengah mati.

Kesimpulannya, sebaiknya dalam investasi saham harus menggabungkan 2 analisis itu secara bersamaan. Nggak peduli seberapa menarik teknikalnya, tetap kita harus perhatikan dasar perusahaan itu. Fundamental jauh lebih penting daripada teknikal. Kenapa?

Gini lho logikanya, misalkan secara fundamental perusahaan X bagus. Lalu kita lihat kapan beli secara teknikal. Misalnya harga Rp 1000,-. Nah pas harga itu kita beli. Trus harganya turun, ternyata teknikal salah atau ada trend trap di situ. Harganya turun terus. Nah di saat begini kita tidak perlu kuatir dan deg-deg an karena uang kita di perusahaan yang aman dan kita percaya.

Harga saham dalam jangka waktu pendek memang berfluktuasi naik turun. Tapi jangka panjang akan mencerminkan keadaan fundamental perusahaan itu sendiri. Biasanya ini kalimat dimana orang bilang "menghibur diri kalo punya saham yang nyantol di harga tinggi".

Bukan. bukan. Orang yang bilang begitu biasanya murni teknikal dan sering nyantol. Hehehe maaf kalo ada yang tersinggung.

Yang ingin saya tekankan adalah sebaiknya kita bagus di fundamental lalu bagus di teknikal. Bila kita ada salah posisi, kita jadi tidak terlalu was-was karena kita yakin ada di perusahaan yang benar.

OK selamat bertransaksi saham. Semoga sukses.
Copyright © Good to Great